Halaman

About

Psoriasis adalah penyakit kulit menahun (kronis) dan kambuhan (residif) yang ditandai dengan bercak kemerahan, berbatas tegas, ditutupi semacam sisik (skuama kasar dan berlapis) berwarna putih bening, disertai fenomena bercak lilin (Karsvlek phenomena).
Walau tidak berbahaya dan tidak menular, Psoriasis membuat penderitanya merasa risih (kadang gak pede) karena alasan kosmetik.

PENYEBARAN PENYAKIT
Psoriasis dapat dijumpai di seluruh belahan dunia dengan angka kesakitan (insidens rate) yang berbeda. Pada orang kulit putih lebih tinggi dibanding kulit berwarna. Sedangkan dari segi umur, Psoriasis dapat mengenai semua usia, namun biasanya lebih kerap dijumpai pada dewasa.
APA PENYEBABNYA ?
Penyebab Psoriasis hingga kini belum diketahui secara pasti. Diduga beberapa faktor sebagai pencetus timbulnya Psoriasis, antara lain:
  1. Faktor herediter (genetik). Disebutkan bahwa seseorang beresiko menderita Psoriasis sekitar 34-39% jika salah satu orang tuanya menderita Psoriasis, dan sekitar 12% jika kedua orang tuanya tidak menderita Psoriasis.
  2. Faktor psikis. Sebagian penderita diduga mengalami Psoriasis karena dipicu oleh faktor psikis. Sedangkan stress, gelisah, cemas dan gangguan emosi lainnya berperan menimbulkan kekambuhan. Padahal penderita Psoriasis pada umumnya stress lantaran gemas melihat bercak di kulitnya tak kunjung hilang….*wihhh, lingkaran setan*
  3. Faktor infeksi fokal. Beberapa infeksi menahun (kronis) diduga berperan pada timbulnya Psoriasis.
  4. Penyakit metabolik (misalnya diabetus melitus laten).
  5. Faktor cuaca. Pada beberapa penderita mempunyai kecenderungan membaik saat musim panas dan kambuh pada musim hujan.
Silang pendapat seputar faktor-faktor pemicu timbulnya Psoriasis masih berlangsung. Karenanya tak perlu heran jika kita mendengar berbagai perbedaan terkait pencetus Psoriasis.
BAGAIMANA MENGENALI TANDA PSORIASIS ?
Pada tahap permulaan, mirip dengan penyakit-penyakit kulit eritro papulo skuamus dermatosa (penyakit kulit yang memberikan gambaran bercak merah bersisik). Namun gambaran klinis akan makin jelas seiring dengan waktu lantaran penyakit ini bersifat menahun (kronis).
Gejala-gejala Psoriasis adalah sebagai berikut:
  • Awalnya, psoriasis ditandai dengan bercak merah, kadang gatal, berbatas jelas yang tiba-tiba muncul di kulit, terutama di siku, lutut, daerah tulang ekor (sakrum), kepala dan daerah genital. Di permukaan bercak terdapat sisik (skuama) berwarna putih mirip mika atau putih keperakan, kering, berlapis, kasar dan transparan.
  • Selanjutnya, bercak merah membesar, dan beberapa berak bergabung membentuk bercak yang lebih lebar.
  • Bercak pada umumnya berbentuk bulat atau oval, berukuran satu hingga beberapa sentimeter dan menetap dalam waktu yang lama.
  • Selain di kulit, psoriasis dapat mengenai kuku dan sendi (jarang).
Berdasarkan bentuk klinis, psoriasis dibedakan menjadi beberapa macam, yakni: psoriasis vulgaris, psoriasis pustulosa, psoriasis artritis, psoriasis gutata, psoriasis inversa, psoriasis eritroderma.
PENGOBATAN
Mengingat bahwa hingga kini belum dapat diberikan pengobatan kausal (menghilangkan penyebabnya), maka pengobatan yang dilakukan adalah upaya untuk meminimalisir keluhan, yakni:
a) Menekan atau menghilangkan faktor pencetus (stress, infeksi fokal, menghindari gesekan mekanik, dll).
b) Mengobati bercak-bercak psoriasis.
  • Pengobatan topikal (obat luar: salep, krim, pasta, larutan) merupakan pilihan utama untuk pengobatan psoriasis. Obat-obat yang lazim digunakan, antara lain: Kortikosteroid (misalnya: triamsinolon asetonid, fluosinolon asetonid, betamethason valerat, betamethason benzoat), Ter (misalnya, LCD 2-5%), antralin 0,1-0,8%, Kalsipotriol, dll. Selain itu, pada beberapa penderita tertentu dilakukan pengobatan penyinaran dengan ultraviolet.
  • Pengobatan sistemik (obat minum, suntikan). Cara ini dilakukan dengan berbagai pertimbangan karena adanya kemungkinan efek samping yang ditimbulkannya pada pemakaian jangka panjang. Obat-obat yang biasa digunakan diantaranya: kortikosteroid, metotreksat (MTX), retinoid, siklosporin.
  • Pengobatan kombinasi. Cara ini meliputi: kombinasi psoralen dengan penyinaran ultraviolet (PUVA), kombinasi obat topikal dan sistemik.
Perlu dipahami bahwa pengobatan yang benar-benar memberikan kepuasan kepada pasien belum dapat diberikan karena penyebab pasti psoriasis belum diketahui. Namun, psoriasis dapat dikendalikan agar tidak mudah kambuh dengan cara menghindari faktor-faktor pencetusnya.
Semoga bermanfaat.
Bacaan:
  • Atlas Penyakit Kulit dan Kelamin, SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK. Unair/RSU Dr. Soetomo, cetakan IV, 2008.
  • Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, FKUI, edisi IV, 2005.
  • Marwali Harahap, Prof. Dr, Ilmu Penyakit Kulit, cetakan I, 2000.
  • Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, RSU Dr. Soetomo, 2005.